Sunday, January 29, 2012

Marilah Berukhuwah Dan Berkawan Kerana Tuhan

Marilah kita berukhwah dan berkawan kerana Tuhan

Hingga kita jadi jemaah Tuhan sekelian alam

Jika kita berkawan kerana Tuhan,

kita tidak akan berlaku perpisahan

Mesti kita berkawan sampai penghujung perjuangan

Kalau kita berkawan kerana Tuhan

kalaupun ada perbalahan tidak akan berpanjangan

Perbalahan dan krisis mudah diselesaikan

Biasalah manusia hamba Tuhan

sedikit-sedikit membuat salah dan kesilapan

Tapi mudah selesai dan mudah dihilangkan

Kalau kita berkawan di dalam perjuangan bukan kerana Tuhan

Bukan kerana takutkan dan cintakan Tuhan

perbalahan mudah datang

Hendak menyelesaikan pula selalunya berpanjangan

Tuhan adalah pengikat ukhwah dan perpaduan

Tuhan adalah anak kunci kesatuan dan kekuatan

Wang, harta, pangkat, nama, dan jawatan selalunya mendatangkan perbalahan

Oleh itu janganlah diharapkan selain Tuhan

boleh berpadu dan menjadi kekuatan

Selalunya kerana wang, harta, pangkat dan lain-lainnya

selalu sahaja membawa perselisihan

Perselisihan membawa renggang kasih sayang

Apabila renggang kasih  sayang

pecahlah perpaduan dan kesatuan

Di waktu itu umat Islam akan lemah, musuh pun mudah menghancurkan

Ingatan ini hendaklah diambil perhatian

Kekuatan umat Islam berkawan, berjemaah adalah takut dan cintakan Tuhan

Janganlah cari kekuatan selain Tuhan

Bahkan selain Tuhan telah dikatakan sebelum ini ia selalu sahaja membawa perpecahan

Oleh itu marilah kita perjuangkan Tuhan

Marilah kita berkawan dan berjemaah, bersama Tuhan kita berkawan

Itulah dia kekuatan umat Islam sepanjang zaman

Janganlah kita was-was dan janganlah kita dikelirukan

Seluruh kehidupan kita Tuhan mestilah dibawa bersama berkawan

Tuhan adalah sahabat setia kita sepanjang zaman

Sahabat yang mengawal kita dan menjaga kita di dalam keadaan apa pun

Tapi umat Islam hari ini seluruh dunia Tuhan telah ditinggalkan

Umat Islam terdedah kepada kejahatan musuhnya

Sedangkan musuhnya ada kekuatan lahir yang kuat

Padahal umat Islam kekuatan material pun tidak ada,

Tuhan pun ditinggalkan

Kedua-dua kekuatan sudah tidak ada,

Bagaimanalah hendak  menang


Thursday, January 12, 2012

Jangan Marah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat.” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari). Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia.”


Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad, Shohih)

Dahulu ada juga seorang lelaki yang datang menemui Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan, “Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka.” Maka beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan.” (HR. Thobrani, Shohih)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rohimahulloh juga mengatakan, “Bukanlah maksud beliau adalah melarang memiliki rasa marah. Karena rasa marah itu bagian dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi maksudnya ialah kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah. Supaya kemarahanmu itu tidak menimbulkan dampak yang tidak baik. Sesungguhnya kemarahan adalah bara api yang dilemparkan oleh syaithan ke dalam lubuk hati bani Adam. Oleh sebab itulah anda bisa melihat kalau orang sedang marah maka kedua matanya pun menjadi merah dan urat lehernya menonjol dan menegang. Bahkan terkadang rambutnya ikut rontok dan berjatuhan akibat luapan marah. Dan berbagai hal lain yang tidak terpuji timbul di belakangnya. Sehingga terkadang pelakunya merasa sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan.”

Tips Menanggulangi Kemarahan

Syaikh Wahiid Baali hafizhohulloh menyebutkan beberapa tips untuk menanggulangi marah. Diantaranya ialah:

1.Membaca ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”. 
2.Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya. 
3.Mengambil sikap diam, tidak berbicara. 
4.Duduk atau berbaring. 
5.Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah. 
6.Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang yang cerdik sungguh. 
7.Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan karena itu semua termasuk perangai orang-orang cerdik sungguh. 
Syaikh As Sa’di rohimahulloh mengatakan, “Sebaik-baik orang ialah yang keinginannya tunduk mengikuti ajaran Rasul shollallohu ‘alaihi wa sallam, yang menjadikan murka dan pembelaannya dilakukan demi mempertahankan kebenaran dari rongrongan kebatilan. Sedangkan sejelek-jelek orang ialah yang suka melampiaskan hawa nafsu dan kemarahannya. Laa haula wa laa quwwata illa billaah” (lihat Durrah Salafiyah).